Pages

Minggu, 16 November 2014

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Menurut Herbert A. Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu :
1.    Kegiatan intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
2.    Kegiatan desain
Tahap ini menyangkut pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
3.    Kegiatan pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia.
Dalam melakukan suatu pengambilan keputusan, terdapat berbagai model-model perilaku pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :
1.    Model ekonomi
Dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum.
2.    Model manusia administrasi
Dikemukakan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan.
3.    Model manusia mobicentrik
Dikemukakan oleh Jenningns dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang selalu bergerak bebas mengamnil keputusan.
4.    Model manusia organisasi
Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif.
5.    Model pengusaha baru
Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang sering tidak rasional dalam mengamnil keputusan diliputi perasaan emosi dan situasi di bawah sadar.
Tipe pengambilan keptusan adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi menjadi 3 tipe, yaitu sebagai berikut :
1.    Keputusan terprogram/keputusan terstruktur
Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat di program. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang
2.    Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur
Keputusan yang sebagian dapat di program, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seiringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh : keputusan alokasi dana promosi.
3.    Keputusan tidak terprogram/tidak terstruktur
Keputusan yang tidak terjadai berulang-ualng dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk di dapatkan dan tidak mudah tersedia dan biayanya berasal dari lingkungan luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah antara lain :
1.    Trial dan error
Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan.
2.    Intuisi
Penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/bisikkan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah. Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
3.    Nursing proccess
Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalitas secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
4.    Scientifik method/research process
Proses riset/penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis.

Dalam pengambilan keputusan meliputi lima tahap :
1.    Penetapan  masalah
2.    Pencarian informasi
3.    Evaluasi terhadap pilihan
4.    Pemilihan
5.    Hasil dari pilihan
Langkah-langkah berikut ini dapat ditransformasikan ke dalam tahap-tahap keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan yang komplek :
1.    Need Aurosal
2.    Proses informasi konsumen
3.    Evaluasi Merek
4.    Pembelian
5.    Evaluasi sesudah pembelian
Pengambilan keputusan yang komplek seringnya untuk produk berkategori :
1.    Barang dengan harga tinggi
2.    Barang yang mempunyai resiko penampilan seperti mobil dan produk medis
3.    Barang yang kompleks seperti komputer
4.    Barang special seperti peralatan olah raga, perabot
5.    Barang yang berhubungan dengan ego seseorang seperti pakaian, kosmetik


Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar