Pages

Minggu, 19 April 2015

FAKTA MERUPAKAN UNSUR DARI PENALARAN ILMIAH

Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut dengan menalar.

Keperluan unsur dasar untuk penalaran adalah data sebagai fakta. Seseorang yang menalar akan perlu memiliki pengetahuan tentang data. Data yang ada perlu dipilah menurut kriteria analisis tertentu.

Untuk menyampaikan ungkapan atau suatu penalaran ilmiah, seseorang itu perlu memiliki kemampuan menalar. Terdapat beberapa prinsip penalaran berkaitan dengan penalran ilmiah, yaitu Principium identity, Principium contradictions, Principium exclusi tertii, Principium rations suficients, dan Principium individuations. Melalui proses penalaran ilmiah akan dihasilkan asumsi, hipotesis, teori dan formulasi untuk mencapai simpulan.

Jenis-jenis Penalaran Ilmiah
1.    Penalaran Induktif
Merupakan penalaran untuk sampai pada suatu keputusan yang berawal dari data khusus yang dikembangkan menjadi kesimpulan umum yang mampu dikembangkan menjadi kesimpulan umum yang  mampu menjelaskan hubungan antara faktor-faktor yang diaamati itu.

Proses induksi :
-  Generalisasi : proses penalaran yang menyadarkan pada pernyataan tertentu untuk memperoleh sejumlah gejala yang dianggap serupa.
-  Analogi : proses penalaran didasarkan pada cara membandingkan dua hal yang mempunya sifat-sifat yang sama.
-  Hubungan Sebab Akibat

Penalaran induktif lebih berperan dalam ilmu pengetahuan karena penalaran tersebeut dapat membuka peluang untuk teori-teori yang baru.


2.    Penalaran Deduktif
Merupakan peritmbangan dan dasar menurut prinsip tertentu, kaidah ataupun teori yang berlaku umum kepada sesuatu yang khusus.
Deduktif tidak menghasilkan kaidah yang baru ataupun terobosan penting dalam ilmu pengetahuan.
Upaya penalaran deduktif dengan menarik simpulan adalah didasarkan pada premis, yaitu pernyataan dasar, yang memberi simpulannya sebagaimana terkandung dalam premis tersebut (ada premis mayor dan premis minor).
Simpulan yang dicapai dengan penalran deduktif sudah dibatasi pada kaidah awalnya yang dengna demikian simpulan itu adalah benar selama kaidah yang digunakan adalah benar.
Adapun ciri-ciri dari penalaran yaitu dilakukan dengan sadar, didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui, sistematis, terarah bertujuan, menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan keputusan dan sikap yang baru, sadar tujuan, premis berupa pengalaman atau pengetahuan, pola pemmikiran tertentu, dan sifat empiris rasional.

Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan ataupun konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran mengguanakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berfiki untuk pengambilan keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat dan karena dorongan emosi.



SUMBER :

1.        kartikagustina.blogspot.in/2013/04/pengertian-penalaran.html?m=1
2.        id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran
3.        nurii-thaa.blogspot.in/2014/03/konsep-penalaran-ilmiah-dalam-penulisan.html?m=1

4.        share.ciputra.ac.id/Departement/Students/feh/BI/Pak%20ANDI%20-20%%BAHASA%202.ppt

0 komentar:

Posting Komentar