KEPRIBADIAN
NILAI DAN GAYA HIDUP
Kepribadian adalah karakteristik psikologis
seseorang yang menentukan dan merefleksikan bagaimana seseorang merespon
lingkungannya(Schiffman dan Kanuk,2000). Berdasarkan definisi ini maka bias
disimpulkan bahwa yang ditekankan adalah karakter-karakter internal termasuk
didalamnya berbagai atribut,sifat,tindakan yang membedakan dengan orang lain.
Secara praktis konsep kepribadian dapat didefinisikan sebagai seperangkat pola
perasaan,pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen
untuk berbagai situasi.
Pola ini memiliki beberapa ciri khas yaitu :
-
Mencerminkan perbedaan
-
Konsisten
-
Psikologis dan fisiologi
-
Kepribadian dapat berubah
-
Kepribadian berinteraksi dengan situasi
Dimensi kepribadian :
-
Ekstraversi : suatu dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tega
-
Sifat menyenangkan : suatu dimensi kepribadian
yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai
-
Sifat mendengarkan kata hati : suatu dimensi
kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan,
tekun dan berorientasi prestasi
-
Kemantapan emosional : suatu dimensi kepribadian
yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan
tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).
-
Keterbukaan terhadap pengalaman : suatu dimensi
kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan
intelektual.
1.
NILAI
Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah
perubahan perilaku dan alas an seseorang dalam membelanjakan uang atau sumberdaya yang mereka kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai
dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan,maka akan makin tinggi pula
apresiasi mereka dalam memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi.
2.
GAYA HIDUP
Gaya hidup menurut Plummer (1983) gaya hidup
adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana
orangmenghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting
dalam hidupnya(ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia
sekitar.
3.
KONSEP GAYA HIDUP DAN PENGUKURANNYA
Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan
apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu
yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya
interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Psikografi adalah variabel-variabel yang digunakan
untuk mengukur gaya hidup. Bahkan sering kali istilah psikografi dan gaya hidup
digunakan secara bergantian. Beberapa variabel psikografi adalah sikap, nilai,
aktivitas, minat, opini, dan demografi.
Teori sosio-psikologis melihat dari variabel
sosial yang merupakan determinan yang paling penting dalam pembentukan
kepribadian. Teori faktor ciri, yang mengemukakan bahwa kepribadian individu
terdiri dari atribut predisposisi yang pasti yang disebut ciri (trait).
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari
kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana
menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian
menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan
karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen
:
-
Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan
waktunya.
-
Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas
pilihan yang dimiliki konsumen.
-
Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai
respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.
Contoh nyata
pada kehidupan sehari-hari :
Di Amerika
Serikat kelas sosial ini seperti yang diklasifikasikan oleh Coleman menjadi 7
kelas sosial masing-masing kelas Atas-Atas, Atas Bawah, Menengah Atas, kelas
Menengah, kelas Pekerja, Bawah-Atas, Bawah-bawah. Sementara di Kota Jakarta,
hasil penelitian Sosiologi UI yang tertuang dalam Rencana Umum Pembangunan
Sosial Budaya DKI Jakarta 1994-1995, dapat distratifikasikan dalam lima strata,
yaitu lapisan elite, lapisan menengah, lapisan peralihan, lapisan bawah, dan
lapisan terendah.
Dalam perilaku
konsumen secara samar orang membedakan pengertian kelas sosial dengan
pengertian status sosial. Jika kelas sosial mengacu kepada pendapatan atau daya
beli, status sosial lebih mengarah pada prinsip-prinsip konsumsi yang berkaitan
dengan gaya hidup.
4.
PENGUKURAN GANDA PERILAKU INDIVIDU
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku individu terhadap pengambilan keputusan konsumen :
-
Sikap orang lain
-
Faktor situasi tak terduga
Konsumen
mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang
diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.
Ada 5 tahap
proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari :
-
Pengenalan Kebutuhan : Proses pembelian bermula
dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan
atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan
sejumlah keadaan yang diinginkan.
-
Pencarian Informasi : konsumen yang tergerak
mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika
dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam
jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.
-
Pengevaluasian Alternatif : cara konsumen memulai
usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan
situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan
kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
-
Keputusan Pembeli : tahap pengevaluasian, konsumen
menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara
umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai,
tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan
keputusan pembelian.
-
Perilaku Setelah Pembelian : pekerjaan pemasar
tidak hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen
akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian
yang penting diperhatikan oleh pemasar.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar