TUGAS SIM 2
Nama : Nur Fitriani
NPM : 15212457
Kelas : 3EA01
SOAL :
1. Apakah sudah memenuhi bentuk normal pertama?
2. Bagaimana bentuk normalisasi tabel tersebut?
JAWAB :
1. Belum, karena tabel memiliki dua form berbeda dengan kode yang memjelaskan dari masing-masing entitas. Pertama, form dengan kode bagian yang menjelaskan bagian. Kedua, form dengan kode proyek menjelaskan proyek yang dilaksanakan oleh pegawai.
2. Bentuk normalisasi tabel :
Pages
Minggu, 14 Juni 2015
Minggu, 07 Juni 2015
PERMASALAHAN SOSIAL
Menurut Martin S. Weinberg, masalah sosial adalah situasi yang
dinyatakan sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga
masyarakat yang cukup signifikan, dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu
tindakan untuk mengubah situasi tersebut.
Pada dasarnya, permasalahan sosial merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan masalah sosial
terwujud sebagai hasil dari kebudayaan manusia itu sendiri dan akibat dari
hubungan dengan manusia lainnya. Suatu gejala dapat disebut sebagai
permasalahan sosial dapat diukur melalui:
a.
Tidak
adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial.
b.
Sumber
dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di
masyarakat.
c.
Adanya
pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik
masyarakatnya.
d.
Perasalahan
sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi
(latent social problem).
e.
Perhatian
masyarakat dan masalah sosial.
f.
Sistem
nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial.
Stark (1975) membagi masalah sosial menjadi 3 macam yaitu :
a.
Konflik
dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok,
pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
b.
Perilaku
menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan,
kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
c.
Perkembangan
manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti
urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Dalam lingkungan masyarakat pasti terdapat berbagai macam
permasalahan sosial. Contoh masalah sosial di masyarakat, seperti kenakalan
remaja, masalah kependudukan, masalah pencemaran lingkungan, maupun masalah
sosial lainnya. Adanya berbagai masalah sosial di lingkungan masyarakat dapat
membawa dampak bagi masyarakat itu sendiri. Dampak yang muncul juga sangat
beragam, baik dampak positif maupun negatif. Adapun dampak dari adanya
permasalahan sosial di masyarakat, antara lain :
a.
Meningkatnya
tingkat kriminalitas.
b.
Adanya
kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.
c.
Adanya
perpecahan kelompok.
d.
Munculnya
perilaku menyimpang.
e.
Meningkatkan
pengangguran
Sumber
:
1.
Fahdisjro.
“Permasalahan Sosial”. September 2014
2.
Rahtu,
Sihnanto. “Definisi Masalah Sosial dan Jenis Masalah Sosial dalam Masyarakat”.
15 Maret 2014
3.
Sastrawan,
Berry. “Makalah Sosiologi Masalah-Masalah Sosial Dan Faktor Yang
Mempengaruhinya Terhadap Masyarakat Di Indonesia”. 18 Februari 2014
Transparansi Izin Bermasalah, Perlindungan Lingkungan Lemah
SUMBER DAYA ALAM
Transparansi Izin Bermasalah, Perlindungan Lingkungan Lemah
Terbukanya informasi publik yang berlaku efektif selama lima tahun,
menunjukkan lambannya praktik di lapangan. Contohnya seperti masyarakat
mengalami kesulitan dalam memperoleh dokumen terutama pada sektor lingkungan hidup dan SDA. Tanpa transparansi,
upaya ini tak akan tercapai.
Belum terbukanya untuk mematuhi UU No. 14/2008 mengenai keterbukaan
informasi publik, pada badan publik sektor lingkungan hidup. Hasil dari kajian pelaksanaan UU No 14/2008
yang dilakukan oleh ICEL dan Seknas Forum Indonesia Transparansi Anggaran dituangkan
di dalam kertas posisi yang selanjutnya diteruskan kepada Komisi Informasi
Pusat.
Data yang bersumber dari Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik
Kementrian Komunikasi dan Informatika yang menyebut bahwa 49,14% badan publik
di seluruh Indonesia yang membentuk pejabat pengelola informasi dan dokumentasi
(PPID). Hal ini lah yang menggambarkan suatu pelaksanaan UU No 14/2008 sangat
lambat.
Informasi perizinan LH-SDA dan dokumen pendukungnya merupakan
informasi paling sulit diperoleh daripada informasi soal anggaran atau
kebijakan. Dari 489 dokumen izin dan
analisis mengenai dampak lingkungan yang diminta oleh masyarakat, hanya 35
dokumen yang diperoleh, dalam presentase hanya sebesar 7%.
Kesulitan memperoleh dokumen membuat komisi informasi menerima 27
permohonan LH-SDA periode 2014-2015, dengan hasil 18 permohonan dikabulkan. Beberapa
contoh kasus sengketa seperti halnya Citra Hartati dari ICEL versus Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ditolak gugatannya oleh komunikasi
informasi dalam memohon shape file peta kehutanan, yang kini masih melalui
tahap proses banding di PTUN.
Sumber :
ICH. 2015. “Transparansi Izin Bermasalah, Perlindungan Lingkungan
Lemah”. KOMPAS, 4 Mei 2015